Sabtu, 14 Agustus 2021

REVIEW SKIN AQUA! Bedanya SPF 30 dan SPF 50, bagus yang mana?

Skin Aqua UV Moisture Gel SPF 30 & Skin Aqua UV Whitening Milk SPF 50

Halo sesuai judulnya, kali ini aku akan bahas sunscreen atau pelindung dari matahari merk Skin Aqua. Kenapa? Karena ini yang cocok di aku. Hehee 

Langsung aja, sebelumnya aku pakai sunscreen Wardah spf 30 sudah 2 botol. Muka jadi berminyak banget akhirnya aku cari produk lain jatuhnya di Skin Aqua deh. 

Untuk catatan, kulit mukaku berminyak jadi gak suka alias gak cocok sama skincare mengandung oil.

1. Tekstur

Tekstur atas spf 50 dan bawah spf 30


Pertama yang penting untuk dibahas adalah tekstur dan hasil di kulit. Aku suka tekstur dari sunscreen Skin Aqua karena dia water based formula, jadi cepat menyerap dan gak lengket banget, macam perangko. Jadi sangat ramah untuk dipakai di jenis muka berminyak.

Ternyata dari yang aku coba, keduanya teksturnya sama! Creamy cair dan mudah diratakan. Walaupun ada sedikit whitecast kalau gak bener ratainnya. But, no problem sih. 

Warnanya juga kelihatan sama guyss, pas dioles rasa adem gitu. Hasil dipakai setelah beberapa menit langsung nyesss.

2. Komposisi

Komposisi atau Ingredient Skin Aqua UV

Aku mencari produk skincare selalu mengutamakan isi kandungan atau ingredient-nya. Jadi untuk pelindung dari sinar UV, aku mementingkan kandungan spf dan pa nya.

Sudah sama-sama tahu ya kalau spf itu untuk melindungi dari UV B, yaitu dari bahaya kulit terbakar atau gosong. Semakin tinggi angkanya makin bagus dan awet perlindungan. 

Kalau pa dan ada ++ nya itu untuk menghindari bahaya UV A yang bisa merusak sel kulit yang menyebabkan keriput dan flek. Semakin banyak + nya makin oke dan mantul.

- Skin Aqua UV Moisture Gel SPF 30

Kandungannya fokus untuk melindungi dan melembabkan. Ada HA, Vit B5, C dan E untuk kulit sehat. Lalu, kadar spf nya 30 pa++ sebenarnya udah bagus untuk sehari-hari. Asal jangan terlalu lama di luar ruangan. Anjurannya sih di luar atau di dalam ruangan perlu pakai sunscreen. Selalu sedia pokoknya.

- Skin Aqua UV Whitening Milk SPF 50

Komposisinya fokus untuk melindungi dan mencerahkan. Ada Tranexamic Acid untuk kulit lebih cerah. Ada HA nya juga sih. SPF nya sudah 50 dan pa ++++ jadi ini sunscreen ibaratnya sudah tahan lama dan perlindungannya mantap. Tapi tetep jangan terlalu lama pepanasan ya guys.

Jadi kesimpulannya, untuk dua2nya aku suka dan cocok cocok aja deh. Selama pakai gak ada reaksi bruntusan atau memerah dan lainnya.

Untuk perlindungan aku sarankan pilih yg sesuai kebutuhanmu aja ya. Kalau cuma di dalam ruangan dan gak sering kena matahari pakai yg spf 30 kayaknya sudah aman. Kalau mau yang lebih aman pakai spf 50 ya it's okay.

Penting!!!

Rajin reapply sunscreen kalau habis cuci muka atau keringatan.

Jangan terlalu lama pepanasan.

Sunscreen itu bagian dari skincare jadi rutin pakainya :)


Thanks for reading 😊

Jumat, 25 Juni 2021

Pengalaman Pakai Behel Untuk Pertama Kali. Gak Ngilu?

 


Halo apa kabar semuanya!

Tidak perlu menarik judul artikelnya, kali ini aku mau cerita pengalaman awal pakai behel atau braces atau kawat gigi. Pertama, ini murni pengalaman sesuai kondisi aku saat pasang ya. Dan tentunya bakal ada banyak gak enaknya dimana-mana pakai behel itu, kawan.

Yuk mulai!

Alasan pakai behel?

Di sini, aku gak menceritakan detailnya kenapa. Cuma sudah dari jaman sekolah, aku pengen behel kayak teman-teman hahaha. (Loh, jadi sekarang udah lulus sekolahnya? Iya dong, umur dirahasiakan). Tapi karena untuk mendukung cerita pengalaman pakai behel ini, seenggaknya aku mau ngasih tau kalau aku pasang pas bukan di usia remaja unyu-unyu yaa. (Ketahuan deh udah ga muda banget). Dulu pengen karena tahu behel itu bisa merapikan gigi. Nah dari situ, angan-angan mulai membuncah. Tapi baru kesampaian pas tahun ini.

Proses pasang behel di ortodontis

Oh iya, aku ceritain singkatnya untuk alur pasang behel itu tidak cepet ya.

Konsultasi

Pertama aku harus konsultasi dulu biar dokter spesialisnya tau, gigiku gimana dan konsen utamanya mau diapain. Bisa kalau punya gingsul ingin diilangin atau gigi overbite atau underbite bisa di normalin. Istilahnya keren dari gigi atas agak ke depan atau sebaliknya gigi bawah yang ke depan. (Note: istilahnya kalau salah gapapa ya, malas check). Setiap klinik pasti harus antri ya, antrinya lama banget kemarin, walaupun udah reservasi via WA, tetep harus antri di klinik. Gak tau di klinik lain ya, kawan.
 
Langkah-langkah sebelum pasang behel

Setelah, dokternya tau masalah gigi aku, terus dikasih tau alurnya. Pertama aku harus di scalling atau bersihin karang gigi karena kebetulan lumayan banyak kotornya, hehe. Lalu di cetak giginya, sama di foto giginya (bagian dalam mulut juga di foto). Sama disuruh rontgen gigi. Semua ini dilakuin sebelum pasang. Oh ya, tambahan untuk cabut gigi bisa dilakuin sebelum atau setelah pasang behelnya. Di aku, milih setelah pasang langsung cabut 2 gigi sekaligus, biar sekalian sakit ngilunya hahaha.

Pas pasang behel

Yaaa, saat dipasang gak ada rasa ngilunya. Kata temen-temen akau setelahnya sih. Di proses ini pastinya dokter sudah lihat kondisi gigi dari hasil cetak gigi, foto, sama rontgen ya. Dan tinggal dipasangin tuh kawat, karet sama bracesnya. Buat tambahan bisa milih warna karetnya. Gak lama kok, kira-kira 1 JAM lebih baru kelar pemasangannya. Aku waktu itu langsung dijadwalin buat cabut gigi karena biar sekalian pas kontrol selanjutnya bisa lihat progresnya. Fyi aja, aku harus cabut empat gigi guys, jadi aku cabut dua dulu. Takut! masa empat sekaligus, wonder woman banget dong.

-Ceritanya udah cabut gigi ya...-

Gimana rasanya ada kawat nempel di gigi kita?

Nah, masuk di cerita yang memilukan ini. Rasanya aduhai, kayak ada yang ngganjel sama agak gak bisa mingkem hahaha, jadi pakai behel awal2 bakal gak estetis karena tujuan behel bukan gaya-gayaan. Terus rasanya gak nyaman. Gak bisa makan keras2 deh. Padahal pengen makan burger, makan corn dog, makan  pakai krupuk, makan yang enak-enaklah istilahnya. Alhasil cuma bisa makan bubur, hi kawan yang mau pasang behel.

Dan katanya bakal ngilu malamnya dan hari-hari setelahnya. Bener sih, tapi yang aku rasakan stelah 2 hari ini (aku nulis ini setelah hari ke 2 pasca pasang ya) ngilunya gak begitu yang heboh. CUMA... memang kalau buat gigit ya belum bisa. Makan bubur aja cuma langsung ditelen. Ini adaptasi gigi yang diberi tekanan behel. Jadi, gak apa-apa lah. Namanya perjuangan. Beauty is pain, you know.

Sebuah perjuangan yang panjang

Memakai behel bukanlah sekadar perawatan gigi yang singkat, guys. Butuh pengorbanan waktu juga uang (hahaha). Biaya pasang behel itu berkisar mulai 6 jutaan di Dokter Ortodontis (belum termasuk biaya pra-pasang dan pasca pasang ya, kawan). Bisa kalian kira-kira sendiri. Inilah yang dinamakan perngorbanan. Ingat, ini bagian dari investasi kesehatan.

Kalau sudah mantap pakai ya harus super sabar lihat hasilnya. Kata dokter aku, kira-kira 2 tahunan bisa bener-bener rapi. Karena terlanjur nekat, aku harus siap konsekuensinya dong. Biarin orang mau berkata apa, memakai behel adalah bentuk perjuangan untuk kesehatan gigi dan investasi di masa depan. 

Menurutku begitu, karena selain gigi rapi juga bisa membuat kita lebih aware sama kesehatan gigi kita. Di masa depan lebih enak merawat giginya kalau dari sejak awal kesehatannya sudah kita rawat. Untuk catatan aja, aku aja baru pakai behel masih 2 hari, tapi banyak ngeluhnya tapi harus menanamkan mindset bahwa ini semua baru awal perjuangan. Tidak apa-apa menderita di awal, Insyaallah bakal melihat hasil yang memuaskan nantinya. Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai, right?

Inilah sedikit (bener-bener dikit) cerita yang bisa aku bagikan dan kuabadikan di blog ini. Meskipun banyak tulisan pengalaman di luar sana. Aku menulis ini untuk dokumentasiin my braces journey. Biar bisa ke-tracking progressnya. Di awal perjalanan belum kelihatan hasilnya, entar kalau udah kelihatan progressnya mungkin bakal aku tulis di page berbeda. So, see you again!

Thanks, buat yang udah bacaa^^