Oke, beralih ke produk krim berbeda memang sangat
menegangkan(?), dipikir-pikir biayanya sama efeknya nanti gimana di muka
(‘o’)6. Kebayang kan kalo susah payah pindah lain hati eh hasillnya gak
memuaskan hasrat haha. Beranikan dirimu nak.
Langsung aja, krim yang aku beli semingguan yang lalu yaitu
LBC !!! diantara krim dari klinik kecantikan yang ada, yang satu ini harganya
lumayan sesuatu nih, daritadi aku nyangkutin harga mulu karena uang adalah
masalahnya (ketahuan bukan anak holangkaya ckck). Maunya aku ceritain
kronologinya kenapa bisa sampai kepikiran beli itu lbc. Temenku ember. Katanya
bekas jerawatnya bisa memudar habis pake krimnya. Hati lemah gue goyah
diiming-imingi wajah bebas bekas noda sialan tak termaafkan itu. So, langsung
bareng dia kita beli krim. Awalnya mau facial kukira, eh enggak kata temenku,
soalnya gak tau kenapa lagi pengen krimnya aja atau pas dompet mepet.
Cerita singkat pas di kliniknya, parkir, masuk, antri (ini
gak begitu lama, yang aku suka disini), konsultasi (pasti suruh perawatan ama
dokternya). Aku mau cerita panjang pas ini, sayang kalau gak diceritain. Jadi
pas masuk di ruangannya, aku gugup gitu ada tiga dokter mbak-mbak atau udah
tante atau udah tua yang cantik banget, kinclong mukanya. Apalah daya seorang
pasien yang belum kena perawatan seperti bu dokter kulit T..T. ditanya sama
dokter yang onduty disitu, “Silahkan
mbak, ada masalah apa?” duduk ya kan aku, dokternya ngomong lagi, ”wahh jerawatnya
banyak sekali mbak”. Jlep, disitu aku sadar ternyata kejujuran dokter ini
membawaku ke dunia nyata akibat bengong dikit ngelihatin muka si dokter yang sekinclong kaca, jadi berkurang
rasa gugupku.
Iya, muka ku waktu itu udah bekas jerawat belum ilang
semua, dan jerawat bruntusan. Padahal gak pake krim dan make up selama dua
mingguan buat mengistirahatkan muka. Dugaanku kurang telaten bersihin muka sama
sering tidur malam.
Selama konsultasi aku jawab secukupnya sama berusaha
mengelak untuk difacial sama dipeeling, why? Karena belum siap sakitnya sama
uangnya duh. Tentu aku gak bilang sama dokternya kalau lagi bokek pasti
dokternya udah mengerti. “Berapa dok, kalo facial biasa doang?” aku masih
memberanikan diri tanya barangkali lebih murah facial biasa. “130” Cukup
dari situ aku nyerah dan sok-sokan ga mau difacial haha. Menurutku terbilang
medium harganya relatif gimana pelayanan sama hasil produknya nanti. Alhasil
aku bisa dapat beli krim aja tanpa perlu facial untuk ukuran pasien yang baru
pertama konsul. Fyi, dokternya selain cantik, ramah kok, gak maksa buat aku
facial meskipun mukaku sebenarnya perlu dibersihin dulu sel-sel kulit matinya.
Saat konsulpun sebenarnya enak mau tanya apa tentang masalah mukamu, tapi kalau
muka jerawat aku dari dulu dah tau penyebabnya dan mesti jawaban standarnya,
wajah berminyak, kena debu, stress, makan berlemak, begadang dll. Cuma butuh
waktu sama kesabaran merawat kulit bermasalah, jadi ya langsung to the point aku nyoba krim yang
disarankan dokter. Paket Acne.
Satu paket (harga ±225k): sabun, toner, krim malam, krim
pagi. Bedak (kebetulan habis, alhamdulillah hemat duit).
Penampakannya seperti ini, simple.
Sabun muka (facial wash)
Klaimnya, membantu mengurangi jerawat,
membuat kulit wajah bersih dan tampak segar, sehingga tetap sehat.
Nah, segi kemasannya aku gak peduli yang
penting bisa bersih gak pas make sabunnya. Pas dicoba buat cuci muka harum
seperti parfum yang familiar tapi lupa apa. Busanya ga banyak. Setelah dibilas
gak keset juga gak bikin kering kulit, tapi kuraba kulitku agak licin meski
udah bersih bilas airnya. Overall oke
dan aku suka.
Toner
Klaimnya, bermanfaat membersikan kulit
wajah dari sisa-sisa segala jenis kotoran baik berupa tata rias, debu ataupun
yang melekat pada wajah dan leher.
Dari luar sama dengan kemasan sabunnya
hanya saja ini cairan bening seperti toner pada umumnya. Setelah cuci muka,
memakai toner hasilnya bisa menuntaskan sisa-sisa sabun yang licin karena sabun
muka. Seger di muka.
Ga ada keterangan dikemasannya, hanya
tulisan tanggal pembelian dan keterangan krim No. 74. Saat dioleskan di kulit
rasanya adem, pas bangun tidur ga lengket. Tapi karena memakai krimnya belum
lama efek drastisnya belum kelihatan.
Krim Pagi
Kembaran sama krim malam, keterangannya
krim No.5. Jadi selama pemakaian krim pagi ga boleh pake foundation dulu. Kalau
bedak masih dibolehkan asalkan tabur.
Bonus ada petunjuk pemakaian krim didalam
paketnya.
maaf, gambar blur hehe |
Itu krim LBC yang sedang aku pakai, cuma
belum menunjukkan tanda-tanda mennggembirakan buat kulit. Masih sama ga ada
perubahan karena baru pertama juga pake dan kondisi muka lagi belum pulih dari breakout. Penilaian krim bisa relatif,
mungkin bagi beautyblogger yang udah pengalaman di luar sana punya referensi dan review lebih jelas
buat yang mau coba lbc hehe. Saya hanya cerita belinya saja. See ya. Thanks anyways!