Jumat, 18 Agustus 2017

Review Cream LBC (London Beauty Centre)

Oke, beralih ke produk krim berbeda memang sangat menegangkan(?), dipikir-pikir biayanya sama efeknya nanti gimana di muka (‘o’)6. Kebayang kan kalo susah payah pindah lain hati eh hasillnya gak memuaskan hasrat haha. Beranikan dirimu nak.

Langsung aja, krim yang aku beli semingguan yang lalu yaitu LBC !!! diantara krim dari klinik kecantikan yang ada, yang satu ini harganya lumayan sesuatu nih, daritadi aku nyangkutin harga mulu karena uang adalah masalahnya (ketahuan bukan anak holangkaya ckck). Maunya aku ceritain kronologinya kenapa bisa sampai kepikiran beli itu lbc. Temenku ember. Katanya bekas jerawatnya bisa memudar habis pake krimnya. Hati lemah gue goyah diiming-imingi wajah bebas bekas noda sialan tak termaafkan itu. So, langsung bareng dia kita beli krim. Awalnya mau facial kukira, eh enggak kata temenku, soalnya gak tau kenapa lagi pengen krimnya aja atau pas dompet mepet.

Cerita singkat pas di kliniknya, parkir, masuk, antri (ini gak begitu lama, yang aku suka disini), konsultasi (pasti suruh perawatan ama dokternya). Aku mau cerita panjang pas ini, sayang kalau gak diceritain. Jadi pas masuk di ruangannya, aku gugup gitu ada tiga dokter mbak-mbak atau udah tante atau udah tua yang cantik banget, kinclong mukanya. Apalah daya seorang pasien yang belum kena perawatan seperti bu dokter kulit T..T. ditanya sama dokter yang onduty disitu, “Silahkan mbak, ada masalah apa?” duduk ya kan aku, dokternya ngomong lagi, ”wahh jerawatnya banyak sekali mbak”. Jlep, disitu aku sadar ternyata kejujuran dokter ini membawaku ke dunia nyata akibat bengong dikit ngelihatin muka si dokter yang sekinclong kaca, jadi berkurang  rasa gugupku. 

Iya, muka ku waktu itu udah bekas jerawat belum ilang semua, dan jerawat bruntusan. Padahal gak pake krim dan make up selama dua mingguan buat mengistirahatkan muka. Dugaanku kurang telaten bersihin muka sama sering tidur malam.
Selama konsultasi aku jawab secukupnya sama berusaha mengelak untuk difacial sama dipeeling, why? Karena belum siap sakitnya sama uangnya duh. Tentu aku gak bilang sama dokternya kalau lagi bokek pasti dokternya udah mengerti. “Berapa dok, kalo facial biasa doang?” aku masih memberanikan diri tanya barangkali lebih murah facial biasa. “130” Cukup dari situ aku nyerah dan sok-sokan ga mau difacial haha. Menurutku terbilang medium harganya relatif gimana pelayanan sama hasil produknya nanti. Alhasil aku bisa dapat beli krim aja tanpa perlu facial untuk ukuran pasien yang baru pertama konsul. Fyi, dokternya selain cantik, ramah kok, gak maksa buat aku facial meskipun mukaku sebenarnya perlu dibersihin dulu sel-sel kulit matinya. Saat konsulpun sebenarnya enak mau tanya apa tentang masalah mukamu, tapi kalau muka jerawat aku dari dulu dah tau penyebabnya dan mesti jawaban standarnya, wajah berminyak, kena debu, stress, makan berlemak, begadang dll. Cuma butuh waktu sama kesabaran merawat kulit bermasalah, jadi ya langsung to the point aku nyoba krim yang disarankan dokter. Paket Acne.

Satu paket (harga ±225k): sabun, toner, krim malam, krim pagi. Bedak (kebetulan habis, alhamdulillah hemat duit).

Penampakannya seperti ini, simple.
Sabun muka (facial wash)


Klaimnya, membantu mengurangi jerawat, membuat kulit wajah bersih dan tampak segar, sehingga tetap sehat.
Nah, segi kemasannya aku gak peduli yang penting bisa bersih gak pas make sabunnya. Pas dicoba buat cuci muka harum seperti parfum yang familiar tapi lupa apa. Busanya ga banyak. Setelah dibilas gak keset juga gak bikin kering kulit, tapi kuraba kulitku agak licin meski udah bersih bilas airnya. Overall oke dan aku suka.

Toner

Klaimnya, bermanfaat membersikan kulit wajah dari sisa-sisa segala jenis kotoran baik berupa tata rias, debu ataupun yang melekat pada wajah dan leher.
Dari luar sama dengan kemasan sabunnya hanya saja ini cairan bening seperti toner pada umumnya. Setelah cuci muka, memakai toner hasilnya bisa menuntaskan sisa-sisa sabun yang licin karena sabun muka. Seger di muka.

Krim Malam

Ga ada keterangan dikemasannya, hanya tulisan tanggal pembelian dan keterangan krim No. 74. Saat dioleskan di kulit rasanya adem, pas bangun tidur ga lengket. Tapi karena memakai krimnya belum lama efek drastisnya belum kelihatan.

Krim Pagi

Kembaran sama krim malam, keterangannya krim No.5. Jadi selama pemakaian krim pagi ga boleh pake foundation dulu. Kalau bedak masih dibolehkan asalkan tabur. 

Bonus ada petunjuk pemakaian krim didalam paketnya.
maaf, gambar blur hehe



Itu krim LBC yang sedang aku pakai, cuma belum menunjukkan tanda-tanda mennggembirakan buat kulit. Masih sama ga ada perubahan karena baru pertama juga pake dan kondisi muka lagi belum pulih dari breakout. Penilaian krim bisa relatif, mungkin bagi beautyblogger yang udah pengalaman di luar sana punya referensi dan review lebih jelas buat yang mau coba lbc hehe. Saya hanya cerita belinya saja. See ya. Thanks anyways!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar