Hai, lovely people! Pernahkah kalian menonton film bisu? Film sekarang mungkin sudah menarik dengan audio visualnya yang bikin wow karena special effect-nya. Empat film bisu yang saya review singkat ini mungkin membosankan. Tapi awal sejarah film sangatlah panjang hingga bisa seperti film saat ini. Jadi, saat nonton film bisu yang berperan penting dalam sejarah film ini, bayangkan dirimu seperti berada di zaman dulu. ;)
A Trip to The Moon
Judul asli: Le Voyage Dan La Lune
Sutradara: George Melies
Tanggal rilis: 1 September 1902
Genre: Short Film, Adventure, Fantasy, Sci-Fi
Negara: Perancis
Film
Trip to The Moon menceritakan beberapa astronom yag melakukan perjalanan ke
bulan. Di awal cerita sekumpulan astronom mendiksusikan rencana pergi ke bulan
dan sempat terjadi perdebatan. Namun, akhirnya lima astronom berhasil berangkat
menggunakan kapsul yang telah dibuat. Pendaratan di bulan yang lucunya
digambarkan bulan memiliki mata hidung mulut seperti manusia. Kelima astronom
kagum dengan keadaan di dataran asing yang berbeda dengan bumi. Makhluk bulan
yang tiba-tiba muncul menculik mereka dan membawwanya ke kerajaan bulan. Tapi, akhirny
kelima stronom tersebut kembli ke bumi dengan selamat dan di sambut dengan
perayaan atas keberhasilan mendarat di bulan.
Alurnya pendek dan ceritanya terlihat
sederhana. Di era nya film tanpa dialog seperti Trip to The Moon merupakan karya
besar. Kisah perjalanan ke bulan dibuat seperti dongeng. Sutradara film ini
mengambil beberapa kisah dari novel dan membuat gaya film seperti teater. Jika
dillihat dengan teliti, banyak simbol yaang ditampilkan seperti bulan yang
memiliki wajah dan penggambaran bagaimana manusia bisa ke bulan serta terdapat special efect, berbagai kostum, setting tempat unik. Penonton
di zaman modern mungkin melihat di bulan tidak seperti dalam film ini. tapi di
zaman manusia belum bisa melakukan perjlanan ke bulan, film ini layak dan
menarik.
The Great Train
Robbery
Sutradara: Edwin S. Porter
Tanggal rilis: December 1903 (USA)
Genre: Short, Action, Western
Negara: USA
Durasi: 11menit 30 detik
Aktor: Gilbert M. 'Broncho Billy'
Anderson, A.C. Abadie, George Barnes
Sebuah
film pertama yang menampilkan cerita naratif. Film ini menggambarkan sekelompok
penjahat yang mengambil alih kendali kereta api dan merampok penumpangnya.
Seorang petugas di sebuah stasiun kereta api ditahan di bawah todongan senjata
oleh penjahat. Mereka menunggu di kantor lokomotif untuk menariknya dan
kemudian naik, berniat mencuri kargo berharga. Adegan lainnya sebuah perayaan
dan tarian berlangsung di kota, di mana seorang sheriff, yang diberi tahu
tentang perampokan dan segera mengejar perampok tersebut.
Rangkaian pengambilan gambar dan
tindakan sederhana sangat menghibur. Teknik menggerakkan kamera diterapkan
dalam pengambilan adegan. Meskipun aktingnya tidak meyakinkan secara realistis,
tapi itu adalah awal dari produksi film yang besar di masanya. Saat adegan
memukuli di atas kereta api, terlihat sedikit pergantian orang yang dipukuli
dengan boneka yang langsung dilempar begitu saja. Adegan penembakan juga cukup
dramatis. Dan yang menarik adalah adegan terakhir film yang dikenal secara
universal, menembak ke arah penonton film.
The
Birth of Nation
Sutradara: D.W.
Griffith
Tanggal rilis: 21 Maret 1915 (USA)
Genre: Drama,
Sejarah, Perang
Negara: USA
Durasi: 3 jam
Penulis
: Thomas Dixon Jr. (adaptasi novel The Clansman: An Historical Romance of the
Ku Klux Klan)
Aktor:
Lillian Gish, Mae Marsh, Henry B. Walthall
Diceritakan dua
bersaudara, Phil dan Ted Stoneman, mengunjungi teman mereka di Piedmont, South
Carolina, yaitu keluarga Cameron. Hubungan mereka dipengaruhi oleh perang
saudara yang terjadi, karena Stoneman dan Cameron harus bergabung melawan
tentara lawan. Konsekuensi perang dalam kehidupan mereka ditunjukkan dengan
peristiwa sejarah besar, perang yang terjadi, pembunuhan Presiden Lincoln, dan
kelahiran Ku Klux Klan.
Ini adalah film narasi
besar yang berdurasi panjang dan menggunakan dialog yang ditampilkan di layar.
Namun di sisi subtansi terdapat stereotip dan pandangan rasis. Pandangan yang
sangat simpatik dari mantan budak-budak kulit putih selatan di bawah Rekonstruksi.
Para pahlawan di akhir film adalah Ku Klux Klan yang terlahir kembali, yang
digambarkan menyelamatkan orang-orang selatan kulit putih yang miskin yang
dikepung oleh gerombolan bekas budak pembunuh.
Griffith menggambarkan
orang-orang Klannya melakukan pelanggaran terhadap orang kulit hitam, dia
menganggap kejahatan ini sebagai pembenaran, dan berarti penonton merasa
demikian. Contohnya termasuk pengadilan tiruan dan penghukuman seorang pria
kulit hitam yang mengancam wanita kulit putih menyebabkan kematiannya. Meskipun
mendapat kecaman di masanya, film ini menjadi awal munculnya film naratif
dengan berdurasi panjang setelahnya.
A Man with Movie Camera
Judul
lain : Chelovek s kino-apparatom
Sutradara
: Dziga Vertov
Penulis
skenario : Dziga Vertov
Tanggal
Rilis : 12 Mei 1929 (USA)
Genre
: Dokumenter, Musik
Aktor
: Mikhail Kaufman
Durasi
:1 jam 8 menit
Negara
: Uni Soviet
Seorang pria menjelajahi
kota dengan kamera yang dibawanya kemana-mana, dan mendokumentasikan kehidupan
urban. Film ini terkenal karena mengenalkan segala jenis teknik kamera kepada
khalayak. Beberapa di antaranya gambar ganda, gerak cepat, gerak lambat,
potongan loncatan, layar terbelah, close-up
ekstrim. Kita melihat proses pembuatan film seperti apa adanya, melihat juru
kamera, melihat editornya, memilih dan memotong bagian yang nantinya disajikan di
layar. Artinya meskipun terlihat apa
adanya jelas bahwa semua foto bergerak secara alami, tetap mengontruksi gambar
untuk mengartikulasikan sudut pandang tertentu.
Film
ini bergerak dengan kecepatan sesuai keadaan kota di Rusia waktu itu. Tidak ada
dialog, dan memang tidak ada skenario, tidak ada tulisan, dan tidak ada
karakter. Itu adalah serangkaian gambar, dan menunjukkan genre dokumenter. Pada
masanya film ini sangat berpengaruh, karena teknik pengambilan gambarnya lebih
dinamis dan teknik editing yang digunakannya. Penggambaran dalam film ini
menarik seperti trik sulap dari gambar demi gambar seperti adegan benda yang
bergerak sendiri.
Semoga bermanfaat :)
Semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar